Catatanbatam.com, Batam – Ketegangan antara warga lokal dan pihak perusahaan kembali memuncak di wilayah perbatasan Kecamatan Sembulang dan Belakang Padang. Pendiri organisasi Lang Laut Provinsi Kepulauan Riau, Suherman, menyuarakan keresahan masyarakat atas penutupan akses jalan utama yang menghubungkan Pulau Lingka dan Pulau Bertam oleh PT Batam Internasional Navale (PT BIN).
Penutupan akses ini dinilai telah mengganggu kehidupan masyarakat, khususnya komunitas Suku Laut, yang selama ini bergantung pada jalur tersebut untuk aktivitas sehari-hari.
“Warga hanya ingin jalan tradisional yang sudah mereka lalui sejak dulu dibuka kembali. Jangan paksa masyarakat turun langsung ke lokasi,” tegas Suherman, Jumat (4/7/2025).
Pihaknya memberikan waktu 1×24 jam kepada PT BIN untuk membuka pagar yang disebut telah menutup jalur utama warga. Jika tidak ada langkah dari perusahaan, Elang Laut bersama masyarakat Suku Laut dan warga dua kecamatan akan mengambil tindakan langsung.
“Masyarakat Suku Laut hidup damai, tidak pernah mencari masalah. Tapi jangan tantang kesabaran mereka. Ini soal hak dasar: akses jalan,” ujarnya.
Menanggapi situasi tersebut, Kapolresta Barelang Kombes Pol Zaenal Arifin menyatakan akan menindaklanjuti keresahan masyarakat dan menjaga situasi agar tetap kondusif.
“Saya akan cek dan tindak lanjuti laporan tersebut,” ucapnya singkat.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Catatanbatam masih berupaya menghubungi PT BIN. Kontak atas nama Poniman yang disebut sebagai perwakilan perusahaan belum memberikan tanggapan.
Komentar