Batam Kriminal
Beranda / Kriminal / Motif Mengejutkan Ramadhani Tikam Orang di Kafe Sagulung hingga Tewas

Motif Mengejutkan Ramadhani Tikam Orang di Kafe Sagulung hingga Tewas

Tersangka Ramadhani

Catatanbatam – Seorang pria bernama Ramadhani akhirnya diringkus oleh Unit Reskrim Polsek Sagulung setelah diduga menikam DM (38) hingga tewas dalam insiden pertengkaran di sebuah kafe kawasan pertigaan Rumah Sakit Santa Elisabeth, Sagulung, Sabtu malam (17/5/2025).

Kepolisian mengungkapkan bahwa insiden terjadi sekitar pukul 22.00 WIB, ketika korban sedang berkumpul dan bernyanyi bersama enam orang temannya di dalam kafe. Pertengkaran yang terjadi malam itu berujung fatal setelah pelaku mengeluarkan pisau lipat dari dalam tasnya dan menikam korban satu kali di bagian dada kiri hingga menembus ulu hati.

“Pelaku mengaku tersulut emosi setelah melihat rekannya terlibat cekcok dengan korban. Ia membela temannya dengan cara menikam korban menggunakan senjata lipat yang memang telah ia bawa dalam tas,” jelas Kapolresta Barelang, Kombes Pol Zaenal Arifin, kepada Catatanbatam.com, Jumat (23/5/2025).

DM sempat dilarikan ke rumah sakit dan menjalani perawatan selama tiga jam, namun nyawanya tidak terselamatkan.

Setelah kejadian, Ramadhani melarikan diri ke Tanjung Balai Karimun. Namun pelariannya tidak berlangsung lama. Polisi berhasil melacak dan menangkapnya saat sedang bersembunyi di sebuah masjid di daerah tersebut.

Satu Dekade BMTI di Batam: Dorong Kolaborasi dan Kepedulian Sosial Lewat Aksi Nyata

“Pelarian pelaku ke Tanjung Balai Karimun akhirnya bisa kita hentikan. Ia kita amankan di sebuah masjid di sana,” ujar Zaenal.

Zaenal menyebutkan bahwa Ramadhani akan dijerat dengan pasal penganiayaan yang mengakibatkan kematian. “Hari ini akan digelar doorstop oleh Kasat Reskrim untuk memberikan penjelasan lebih lanjut,” tambahnya.

Dalam pengakuannya kepada wartawan, Ramadhani yang bekerja sebagai pembuat kapal di PT Marcopolo, menyatakan bahwa ia bertindak spontan karena emosi. Ia mengaku menyesal atas tindakannya yang merenggut nyawa seseorang dan menghancurkan masa depannya.

“Saya emosi dan langsung menikam DM. Setelah itu saya kabur ke Tanjung Balai Karimun. Sekarang saya sangat menyesal. Saya tidak bisa lagi bekerja di galangan kapal tempat saya mencari nafkah,” tutur Ramadhani dengan nada penyesalan.

Kini, Ramadhani harus menghadapi proses hukum atas perbuatannya, yang tidak hanya menghilangkan nyawa seseorang, tetapi juga mengakhiri karier dan kebebasannya sendiri. (jim)

Berangkat Kerja Malah Dijambret, Fitri Alami Luka dan Trauma Berat

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement