Catatanbatam, Batam – Harapan keluarga untuk menemukan anak perempuan mereka yang hilang akhirnya terjawab pahit. Remaja asal Pematang Siantar, Sumatera Utara, yang sebelumnya dilaporkan hilang, ditemukan di Batam dalam kondisi memprihatinkan. Ia terlibat dalam jaringan prostitusi online melalui aplikasi MiChat.
Pengungkapan kasus ini bermula dari laporan orang tua korban ke polisi, yang kemudian ditindaklanjuti oleh Unit VI PPA Satreskrim Polresta Barelang. Dari hasil penyelidikan, korban diketahui dibawa ke Batam oleh seorang wanita bernama Manda yang menjebaknya menjadi pekerja seks komersial.
“Kami kehilangan adik kami, lalu dapat informasi dia dibawa ke Batam. Ternyata dia dijebak untuk melayani pria lewat aplikasi MiChat,” ujar salah satu anggota keluarga korban saat ditemui di Mapolresta Barelang.
Polisi lalu menggerebek sebuah kamar di Hotel Gloris, kawasan Nagoya, Batam, Kamis (1/5/2025) sekitar pukul 22:00 WIB. Dalam operasi itu, diamankan sembilan perempuan yang diduga menjadi korban, beberapa di antaranya masih di bawah umur. Polisi juga menangkap seorang mucikari bernama Meme Lona.
Dari ponsel mucikari, keluarga korban mengatakan bahwa polisi menemukan aplikasi MiChat yang digunakan untuk menjajakan para korban, termasuk foto-foto korban asal Pematang Siantar tersebut.
“Di handphone mucikari ada foto adik saya dijajakan ke pria-pria. Kami sangat terpukul,” ucap sang kakak dengan mata berkaca-kaca.
Hingga berita ini diterbitkan, Catatanbatam masih mencoba mengkonfirmasi kepada pihak Kepolisian Polresta Barelang terkait pengungkapan ini.
(jim)
Komentar