Batam – Upaya kolaboratif antara aparat keamanan Indonesia dan lembaga internasional membuahkan hasil besar. Direktorat Polisi Air dan Udara (Ditpolairud) Polda Kepulauan Riau berhasil membongkar sindikat perompakan kapal asing yang telah lama beraksi di perairan strategis Selat Philip, Kabupaten Karimun.
Operasi ini menindaklanjuti laporan dari masyarakat serta peringatan dari International Maritime Bureau (IMB), yang mencatat peningkatan insiden pencurian terhadap kapal-kapal asing di perairan Kepri dalam beberapa bulan terakhir.
“Setelah kami petakan titik rawan dan lakukan patroli intensif sejak Minggu malam, tim mendeteksi kapal pancung mencurigakan mendekati MV Top Elisabeth. Kami langsung lakukan pengejaran dan berhasil menangkap delapan pelaku saat beraksi,” ungkap Direktur Polairud Polda Kepri, Kombes Pol Handono Subiakto dalam konferensi pers, Senin (14/7/2025).
Dua pelaku lainnya berhasil dibekuk dalam pengembangan kasus di lokasi berbeda. Penyelidikan mengungkap bahwa kelompok ini telah beroperasi sejak 2017 dan diduga terlibat dalam puluhan aksi pencurian suku cadang kapal asing.
“Dalam satu bulan terakhir, mereka sudah beraksi minimal empat hingga enam kali. Modusnya cukup terorganisir dan melibatkan logistik seperti peralatan selam serta senjata rakitan,” ujar Handono.
Polisi menyita barang bukti berupa mesin kapal, onderdil hasil curian, senjata api rakitan, serta satu unit kapal pancung yang digunakan dalam operasi malam hari.
Polda Kepri menegaskan komitmennya untuk memperketat pengamanan di jalur pelayaran internasional. Selat Philip diketahui merupakan salah satu jalur vital perdagangan dunia yang kerap menjadi target kelompok kriminal maritim.
“Kami akan tingkatkan patroli dan kerja sama lintas negara demi menjamin keamanan pelayaran di wilayah yurisdiksi kami,” tutup Handono.
Komentar