Batam Kriminal Peristiwa
Beranda / Peristiwa / Pendeta Bantah Terlibat Kasus Kehamilan Anak Panti, Siap Tempuh Jalur Hukum dan Tes DNA

Pendeta Bantah Terlibat Kasus Kehamilan Anak Panti, Siap Tempuh Jalur Hukum dan Tes DNA

Catatanbatam, Batam – Tuduhan serius terhadap seorang oknum pendeta sekaligus pengurus yayasan sosial di Batam, Kepulauan Riau, memicu perhatian publik. Pendeta Peringatan Zebua akhirnya angkat bicara membantah dugaan dirinya terlibat dalam kasus kehamilan anak panti berinisial SS yang masih di bawah umur.

Dalam konferensi pers pada Sabtu (3/5/2025) pagi, Zebua hadir didampingi dua kuasa hukumnya, P. Marcos dan Natalis Zega. Ia menegaskan kesiapannya untuk menjalani proses hukum dan melakukan tes DNA demi membuktikan kebenaran.

“Saya sengaja didampingi kuasa hukum untuk membantah pemberitaan yang menyebutkan saya sebagai pelaku,” ujarnya.

Zebua menjelaskan bahwa SS merupakan salah satu anak panti yang ditugaskannya menjaga rumah selama menjalani praktik kerja lapangan (PKL) di sebuah hotel di Batam. Ia menyebutkan bahwa selain SS, terdapat pula seorang anak laki-laki yang tinggal bersamanya di rumah dua lantai tersebut.

“Saya tugaskan dua anak panti, laki-laki dan perempuan, untuk menjaga rumah. Mereka tinggal di kamar atas secara terpisah,” jelasnya.

Satu Dekade BMTI di Batam: Dorong Kolaborasi dan Kepedulian Sosial Lewat Aksi Nyata

Dalam pemeriksaan oleh penyidik Unit PPA Polresta Barelang, Zebua mengatakan bahwa korban sendiri menyebut nama lain, yakni “F”, sebagai pihak yang diduga bertanggung jawab atas kehamilannya.

“Dari keterangan dua orang yang mendampingi korban, nama F selalu disebut sebagai orang yang menghamilinya,” tambahnya.

Zebua juga menjelaskan bahwa SS telah tinggal di panti asuhan sejak 2014, setelah diantar oleh neneknya lengkap dengan dokumen identitas dan rapor sekolah dasar. Ia menyebut bahwa SS lahir pada 27 Juni 2006.

Menanggapi kehamilan SS yang baru diketahui belakangan, Zebua mengaku awalnya tidak menyadari perubahan fisik anak tersebut. Ia mengatakan mengetahui kondisi itu setelah anak kandungnya curiga karena SS kerap mengenakan pakaian longgar.

“Anak saya bilang SS gemuk karena banyak makan, ternyata itu cara dia menutupi kehamilannya,” kata Zebua.

Berangkat Kerja Malah Dijambret, Fitri Alami Luka dan Trauma Berat

Ia menutup pernyataan dengan menegaskan bahwa dirinya akan mengikuti prosedur hukum dan bersedia menjalani tes DNA apabila diminta oleh keluarga korban.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement