Catatanbatam, Batam – PDI Perjuangan Kota Batam menunjukkan sikap tegas terhadap kadernya, Mangihut Rajagukguk, yang tengah menjadi sorotan atas dugaan penipuan dan penggelapan. Dalam pertemuan intens selama lima jam, Minggu (4/5/2025), partai mendalami kebenaran percakapan WhatsApp yang kini beredar luas dan menjadi bahan perbincangan publik.
Pemanggilan Mangihut dilakukan berdasarkan instruksi Ketua DPD PDI Perjuangan Kepri, Soerya Respationo, sebagai upaya menjaga marwah partai dari dugaan pelanggaran etika yang berpotensi mencoreng citra politik.
“Kami masih dalam proses klarifikasi, terutama terhadap isi percakapan WhatsApp yang menjadi bahan viral di media,” ujar Ketua DPC PDI Perjuangan Batam, Nuryanto (Cak Nur).
Menurutnya, bila dalam proses ini tidak ditemukan keabsahan bukti percakapan maupun rekaman yang dituduhkan, partai tidak segan mengambil langkah hukum dengan melaporkan balik pihak-pihak yang menyebarkan informasi tidak benar.
“Kalau bukti tidak sah atau tidak terbukti, kami akan balik melapor ke polisi. Ini untuk menjaga nama baik partai,” tegasnya.
Terkait alasan keterlambatan pelaporan ke kepolisian, Nuryanto menjelaskan bahwa sempat terjadi miskomunikasi karena Mangihut sulit dihubungi, dan rencana konsultasi internal dengan pengurus partai sempat tertunda.
“Waktu itu Mangihut ingin bertemu Sulhan dan Wan Darmayana, tapi HP-nya tidak aktif, jadi proses tertunda,” pungkasnya.
Komentar