Batam
Beranda / Batam / Ombudsman Kepri Kritik BNNP: Pemusnahan 2,1 Ton Sabu Jangan Jadi Ajang Pesta Artis

Ombudsman Kepri Kritik BNNP: Pemusnahan 2,1 Ton Sabu Jangan Jadi Ajang Pesta Artis

Ombudsman soroti rencana pemusnahan sabu bertajuk pesta rakyat oleh BNN.

Catatanbatam – Rencana Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kepulauan Riau untuk menggelar pemusnahan 2,11 ton sabu secara terbuka di Lapangan Engku Putri Batam Centre pada 12 Juni 2025 menuai sorotan tajam dari Ombudsman RI Perwakilan Kepri.

Kepala Ombudsman Kepri, Lagat Siadari, menilai kegiatan yang dikemas sebagai “pesta rakyat” dan menghadirkan sejumlah artis nasional tidak sejalan dengan prinsip efisiensi anggaran serta tujuan edukasi antinarkoba yang lebih menyentuh akar permasalahan.

“Pemusnahan narkoba secara terbuka memang bentuk keterbukaan publik yang patut diapresiasi. Namun, BNN harus menyiapkan mitigasi risiko dan tidak menjadikan ini sekadar tontonan,” ujar Lagat kepada Catatanbatam.com, Selasa (10/6/2025).

Kegiatan yang dikabarkan akan menghadirkan artis seperti Iwa K, Yeyen Lidya, dan Bemby itu dinilai Lagat kurang efektif dari sisi pencegahan narkoba. Ia mempertanyakan relevansi penggunaan dana besar untuk hiburan, sementara edukasi publik yang bersifat jangka panjang masih minim.

“Dana besar untuk hiburan semestinya bisa dialihkan untuk program edukasi antinarkoba di tingkat akar rumput seperti RT/RW. Apalagi masih banyak masyarakat belum tahu soal program rehabilitasi mandiri tanpa biaya dari pemerintah,” ujarnya.

Asap Pekat dari Pembakaran 2 Ton Sabu di Batam, Warga Diundang Saksikan ‘Pesta Rakyat’ yang Berisiko Kesehatan?

Kehadiran artis Iwa K — yang pernah terjerat kasus narkoba — sebagai pembicara publik, menurut Lagat, bukan langkah tepat dalam menyampaikan pesan moral. Ia khawatir publik akan salah menangkap pesan yang disampaikan.

“Menghadirkan sosok yang pernah terlibat kasus narkoba bisa jadi kontraproduktif, terlebih jika nuansa acaranya lebih mirip hiburan daripada edukasi,” tegasnya.

Lagat juga mengingatkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah berulang kali menekankan efisiensi anggaran kepada seluruh jajaran pemerintahan. Ia berharap BNNP Kepri tidak melenceng dari arahan tersebut.

“Ini bukan soal penolakan terhadap kampanye antinarkoba. Tapi apakah cara dan anggarannya sudah efektif? Jangan sampai terkesan hanya ajang seremonial dan pemborosan,” tutup Lagat. (jim)

Patroli Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan Ribuan Goni Beras dari Batam ke Sumatera

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement