Batam – Lambannya penanganan dua kasus kecelakaan kerja di kawasan industri Batu Ampar memicu sorotan tajam dari Serikat Pekerja Logam (SPL) FSPMI Batam. Ketua PC SPL FSPMI Batam, Suprapto, menilai aparat penegak hukum terkesan menutup-nutupi insiden yang bahkan merenggut nyawa pekerja tersebut.
Berbicara kepada Catatanbatam.com, Selasa (15/7/2025), Suprapto mendesak transparansi dan kejelasan proses hukum yang harusnya sudah berjalan. Ia menegaskan, kasus seperti ini tidak boleh berhenti pada pemberian santunan dan pemenuhan hak jaminan sosial semata.
“Kalau tidak ada efek jera, ini akan terus berulang. Aparat jangan ragu membawa kasus ini ke ranah pidana. Ini soal nyawa, bukan angka statistik kecelakaan kerja,” tegasnya.
Menurut Suprapto, penanganan kecelakaan kerja yang tertutup hanya akan memperburuk citra aparat dan menimbulkan ketidakpercayaan di kalangan buruh.
Tak hanya menyoroti kepolisian, Suprapto juga mengajak para pemimpin daerah—baik Wali Kota Batam maupun Gubernur Kepri—untuk tidak abai terhadap perlindungan tenaga kerja di wilayah mereka.
“Pemimpin baru harus punya keberpihakan. Jangan hanya hadir saat kampanye atau saat investasi masuk, tapi diam ketika buruh jadi korban,” ucapnya.
Komentar