Catatanbatam, Batam – Ketua DPRD Batam, Muhammad Kamalludin, angkat suara terkait penunjukan Fesly Abadi Paranoan sebagai Direktur Perencanaan Infrastruktur BP Batam oleh Kepala BP Batam, Amsakar Achmad. Penunjukan ini menuai sorotan publik karena Fesly tengah dibidik polisi dalam dugaan kasus korupsi Pelabuhan Batu Ampar.
“Saya baru tahu setelah ramai diberitakan media tiga hari lalu,” ujar Kamalludin kepada wartawan, Minggu (22/6/2025).
Kamalludin menyayangkan tidak adanya pemberitahuan resmi dari BP Batam ke lembaga legislatif terkait pengangkatan Fesly. Ia menilai kurangnya transparansi dalam proses ini justru menambah kegaduhan di ruang publik.
“Ini sudah menjadi perbincangan di media, terutama media sosial,” tegasnya.
DPRD Batam berencana memanggil Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, guna meminta klarifikasi langsung. Kamalludin menegaskan bahwa pihaknya belum mengambil kesimpulan dan masih membuka ruang untuk penjelasan.
“Saya masih berprasangka baik. Tapi tetap akan saya pertanyakan langsung,” tambahnya.
Fesly Abadi Paranoan saat ini tengah menjadi perhatian aparat penegak hukum. Subdit III Tipikor Ditreskrimsus Polda Kepri sebelumnya telah menggeledah rumah dan kantor BP Batam terkait dugaan korupsi proyek Pelabuhan Batu Ampar, yang menyeret nama Fesly.
Penunjukan pejabat yang sedang dalam sorotan hukum ini dinilai sejumlah pihak sebagai langkah kontroversial.
Sementara itu, mantan Ketua DPRD Kepri dari Fraksi PDIP, Jumaga Nadeak, mengambil sikap berbeda. Ia menyarankan publik untuk memberi waktu kepada Amsakar Achmad menunjukkan kinerja sebelum mengeluarkan penilaian.
“Biarkan dulu jalan 100 hari, baru kita nilai,” ujar Jumaga singkat.
Komentar