Catatanbatam, Batam – Sekolah Tinggi Teologi (STT) REAL Batam resmi ditetapkan sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi rujukan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Provinsi Kepulauan Riau. Penetapan ini disampaikan dalam rangkaian acara penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara STT REAL Batam dan Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Kepri, yang berlangsung pada Selasa (20/5/2025) di Gedung HOG, Batam Centre.
Penandatanganan MoU ini tidak hanya menjadi simbol kemitraan pendidikan, tetapi juga momentum strategis dalam mendukung kebijakan nasional terkait moderasi beragama dan peningkatan kapasitas SDM ASN melalui pendidikan lanjutan yang terakreditasi.
“Penetapan STT REAL sebagai kampus resmi bagi ASN menjadi bentuk kepercayaan sekaligus tanggung jawab besar untuk mendukung terciptanya birokrasi yang lebih inklusif dan berwawasan kebangsaan,” ujar Prof. Dr. Fransiskus Irwan Widjaja, Ketua STT REAL Batam, Kamis (22/5/2025).
Kegiatan tersebut juga dirangkai dengan kuliah umum bertema “Membangun Pemahaman Keagamaan yang Inklusif untuk Memperkuat Kebangsaan” yang menghadirkan Kepala Kanwil Kemenag Kepri, Dr. H. Zoztafia, S.Ag., M.Pd.I, sebagai narasumber utama.
Dalam sambutannya, Zoztafia menegaskan pentingnya sinergi antara lembaga pendidikan dan pemerintah daerah dalam mendorong pemahaman agama yang moderat di tengah masyarakat multikultural.
“Kolaborasi ini menjadi bagian dari upaya konkret pemerintah dalam mencetak ASN yang tidak hanya kompeten secara administratif, tetapi juga memiliki kedalaman spiritualitas dan wawasan kebangsaan yang kuat,” tegas Zoztafia.
Sementara itu, Sahat Lambok Sihombing, Pembimas Kristen Kanwil Kemenag Kepri, menyampaikan bahwa peluang pendidikan ini harus dimanfaatkan ASN Kepri untuk meningkatkan jenjang karier sekaligus mendukung penguatan nilai-nilai toleransi.
Kegiatan yang diikuti lebih dari 250 peserta dari kalangan mahasiswa dan ASN Kepri ini menegaskan komitmen STT REAL Batam dan Kanwil Kemenag Kepri untuk membangun masyarakat yang toleran dan berpikiran terbuka melalui jalur pendidikan teologi yang relevan dan akomodatif terhadap konteks keberagaman Indonesia.
Komentar