Batam
Beranda / Batam / Ratusan Warga Baloi Kolam Geruduk Polresta Barelang, Tuding Mantan Anggota DPRD Uba Ingan sebagai Pengkhianat

Ratusan Warga Baloi Kolam Geruduk Polresta Barelang, Tuding Mantan Anggota DPRD Uba Ingan sebagai Pengkhianat

Uba Ingan Sigalingging.

Catatanbatam – Suasana memanas terjadi di depan Polresta Barelang pada Minggu malam (11/5), saat ratusan warga Baloi Kolam mendatangi kantor polisi untuk menuntut penjelasan atas penahanan salah satu warga mereka yang ditetapkan sebagai tersangka.

Aksi ini tidak hanya menyoroti aparat penegak hukum, tetapi juga memantik kekecewaan mendalam terhadap mantan anggota DPRD Batam dan DPRD Kepri, Uba Ingan Sigalingging, yang oleh warga disebut sebagai “pengkhianat”.

Menurut Iren, Ketua RT Baloi Kolam, warga kecewa karena merasa Uba yang dulunya dikenal sebagai pejuang aspirasi Baloi Kolam, kini justru dianggap berbalik arah.

“Warga menilai Uba adalah aktor intelektual di balik konflik ini. Ia dulu gencar memperjuangkan Baloi Kolam, tapi sejak tidak terpilih lagi sebagai anggota dewan, sikapnya berubah total,” ujar Iren kepada Catatanbatam.com, Senin siang (12/5).

Ketegangan antara warga dan Uba Ingan Sigalingging bukan muncul tanpa sebab. Ia disebut-sebut terlibat dalam dinamika yang menyebabkan salah satu warga Baloi Kolam ditahan pihak kepolisian. Identitas tersangka belum diungkap secara resmi, namun massa menyuarakan bahwa proses hukum tersebut sarat kepentingan.

Empat Nyawa Melayang, Dugaan Kelalaian K3 di PT ASL Belum Berujung Tersangka

“Kami merasa ada permainan. Uba bukan lagi bersama rakyat Baloi Kolam. Dia berubah sejak tidak duduk lagi di kursi dewan,” tambah Iren dengan nada kecewa.

Sementara itu, Uba Ingan Sigalingging tidak menjawab saat dikonfirmasi mengenai tudingan tersebut. Upaya menghubungi Uba juga tidak mendapat respons hingga berita ini diterbitkan.

Kasus ini menyita perhatian banyak pihak karena melibatkan elemen masyarakat akar rumput dan mantan pejabat publik.

Ketegangan ini juga mencerminkan ketidakpuasan publik terhadap elite politik pasca pemilu, terutama ketika harapan warga terhadap tokoh yang mereka dukung tidak terpenuhi. (jim)

Dana Hibah Rp16,5 M untuk Kejari Batam Dinilai Tak Prioritas, Pemerintah Diminta Transparan

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement