Catatanbatam, Batam – Perlakuan terhadap aktivis lingkungan dan pegiat media sosial Yusril Koto kembali menjadi sorotan. Setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh Satreskrim Polresta Barelang pada Senin (28/4/2025), Yusril kembali menjalani pemeriksaan tambahan pada Kamis (1/5/2025), bertepatan dengan peringatan Hari Buruh.
Namun, di tengah proses hukum tersebut, muncul keluhan dari keluarga. Istri Yusril Koto mengungkapkan kekecewaannya terhadap pihak rutan Polresta Barelang yang dinilai mengabaikan hak dasar suaminya sebagai tahanan, yakni mendapatkan makanan tepat waktu.
“Sudah hampir jam dua siang, tapi suami saya bilang belum makan sejak pagi. Seharusnya, sebelum menjalani pemeriksaan tambahan, ia sudah diberikan makanan,” ungkap istri Yusril kepada kuasa hukum mereka, Suherman, saat ditemui di Mapolresta Barelang.
Kondisi ini, menurutnya, menimbulkan kekhawatiran terhadap kesehatan suaminya, terlebih Yusril kini menghadapi ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara atas tuduhan pasal berlapis mulai dari UU ITE hingga pencemaran nama baik terhadap salah seorang anggota Satpol PP.
“Kami sangat khawatir. Bagaimana bisa menjalani pemeriksaan dengan kondisi perut kosong? Ini soal kemanusiaan, bukan hanya hukum,” tegasnya.
Komentar