Batam – Direktorat Polairud Polda Kepulauan Riau kembali mencetak prestasi dalam menjaga keamanan laut dengan membongkar aksi sindikat bajak laut yang telah lama beroperasi di jalur pelayaran strategis. Tak hanya merampok kapal-kapal niaga, komplotan ini juga diduga terlibat dalam jaringan peredaran narkoba.
Penangkapan dilakukan oleh Subdit Gakkum Ditpolairud dalam sebuah operasi khusus di wilayah perairan Kepri. Dari hasil penggerebekan, petugas mengamankan sejumlah pelaku beserta barang bukti berupa satu unit speed boat, senjata tajam, senjata api jenis soft gun, galah, serta sejumlah barang lainnya yang diduga digunakan saat beraksi.
“Dari hasil pengembangan, kami menemukan narkoba di salah satu rumah pelaku di kawasan Aviari,” ujar seorang perwira Ditpolairud, Rabu (9/7/2025), yang enggan disebutkan namanya.
Komplotan yang diperkirakan berjumlah 10 orang ini diketahui telah melakukan lebih dari 50 aksi kejahatan laut. Mereka kerap menyasar kapal tanker dan kapal niaga yang tengah melintas di jalur pelayaran padat seperti Selat Malaka, Selat Philip, hingga perairan Singapura dan Karimun.
Dengan modus berpindah-pindah lokasi, kelompok ini berhasil menghindari kejaran aparat selama bertahun-tahun. Polisi kini masih mendalami keterkaitan para pelaku dengan jaringan kriminal lain, termasuk potensi hubungan dengan peredaran narkotika.
“Ini bukan hanya soal bajak laut. Ada indikasi kuat bahwa komplotan ini punya koneksi ke jaringan kejahatan lain, termasuk narkoba. Kami akan terus dalami,” tambahnya.
Pihak kepolisian menegaskan akan terus memperkuat pengawasan laut, mengingat Kepulauan Riau menjadi salah satu titik rawan yang menjadi jalur lintas perdagangan internasional dan rentan disusupi kejahatan terorganisir.
Komentar